Selamat Datang Di Blog Pengingat Diri, Jangan Lupa Tinggalkan Komentar, Terima Kasih

____________________________________________________________________________________________________

Gubernur Termiskin

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khaththab menerima utusan dari Syam dan melaporkan beberapa kebutuhan mereka sebagai rakyat. Kemudian Umar memintanya untuk menuliskan nama-nama orang miskin di Syam. Ketika daftar nama orang miskin di baca oleh Umar, ia terkejut mendapati nama Said bin Amir tercantum dan bertanya, "apakah ini Said gubernur kalian?" "Ya itu Said gubernur kami" jawab utusan Syam. "Dia termasuk daftar orang-orang miskin?" tanyanya kembali mempertegas. "Ya" jawab mereka meyakinkan Umar. Umar kemudian pergi ke baitul mal dan mengambil sebuah kantong dan memberikannya kepada utusan, dan berkata, "berikan ini kepada gubernur kalian."

Rombongan tersebut kembali ke Syam dan menyampaikan amanat Khalifah kepada Said, Said kemudian membuka kantong tersebut dan ternyata isinya uang seribu dinar, "innalillahi wainna ilaihi roji'un," kata Said ketika mengetahui isi kantong tersebut. Ternyata ucapan Said terdengar istrinya. "Apakah Amirul Mukminin meninggal?" Tanya istrinya. "Tidak, tapi musibah yang lebih besar dari itu," jawab Said. Keesokannya Said memerintahkan orang kepercayaannya untuk membagikan uang itu kepada janda, anak-anak yatim dan orang miskin tanpa tersisa. Said berkata, "dunia telah memasuki diriku untuk merusak kehidupan akhiratku."

Said bin Amir adalah sahabat Rasulullah SAW. Walaupun namanya tidak semasyhur nama-nama sahabat Nabi yang terkenal, ia adalah seorang yang taqwa dan tak menonjolkan diri, ia tak pernah absen dalam setiap perjuangan dan jihad yang dihadiri Rasulullah.
Ketika Khalifah memintanya menjadi Gubernur Syam, Said menolak dengan halus seraya berkata, "Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah." Walau akhirnya ia menerima jabatan itu sebagai ketaatan kepada Khalifah yang bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai Gubernur Syam.

Kita mungkin tidak akan mampu mengikuti langkah yang ditempuh Sang Gubernur, namun setidaknya kita dapat menghindari fitnah yang lebih besar, dengan tidak memanfaatkan fasilitas yang negara berikan secara berlebihan.

Dikutip dari berbagai sumber.

3 komentar: